Rabu, 13 Agustus 2014

Mempersiapkan generasi muda menghadapi era Pasar Bebas ASEAN

Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area, AFTA) adalah sebuah persetujuan oleh ASEAN mengenai sektor produksi lokal di seluruh negara ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar dunia melalui penghapusan bea dan halangan non-bea dalam ASEAN dan untuk menarik investasi asing langsung ke ASEAN.
Sebagai generasi muda, kita perlu merubah mental dan cara pandang dalam menghadapi perdagangan bebas di negara-negara kawasan. Sebab, tak hanya anggota ASEAN, negara maju lain juga ikut serta di dalamnya. Jangan kita lihat hal ini sebagai ancaman, tapi juga lihat sebagai peluang misalnya dalam aspek sosial dan budaya.
Salah satunya memadukan intelektualitas, kreatifitas dan teknologi dengan warisan kebudayaan Indonesia yang pada intinya kita mengekspor budaya kita ke negara lain. Sebagai contoh kita bisa membuat film animasi berkarakter asli Indonesia, misalnya Sangkuriang, Malin Kundang, Siti Nurbaya, yang dapat diperkenalkan ke dunia barat. Kemudian peragaan busana batik dan songket di kancah internasional, perlombaan memasak resep asli Indonesia dalam festival internasional, mempromosikan destinasi cantik dalam negeri, hingga pengenalan bahasa pemersatu bangsa yaitu bahasa Indonesia ke institusi-institusi mancanegara.
Selain bahasa Indonesia, ada banyak bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia karena banyaknya suku bangsa. Dari hal itu kita bisa memperkenalkan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari dalam beraktivitas. Kita bisa tunjukkan bahwa Indonesia ini beragam suku, beragam bahasa, namun jika kami dipersatukan, bahasa pemersatu akan tetap selalu dijunjung yaitu bahasa Indonesia.
Disamping aspek sosial dan budaya juga aspek yang utama adalah dalam bidang kewirausahaan.  Generasi muda bisa membuat berbagai kegiatan diantaranya yaitu menciptakan usaha sendiri (selagi mahasiswa), mensosialisasikan MEA dan mengajak kaum muda lain untuk meningkatkan daya wirausaha sehingga usaha-usaha baru akan muncul dan bisa mempertahankan perekonomian negara. Generasi muda merupakan salah satu tonggak keberhasilan tujuan negara, karena kaum mudalah pemegang keberlanjutan negara.
Sebenarnya kita bisa melakukan berbagai hal, misalnya saja Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia aktif mewadahi semacam forum anak muda di tingkat regional ASEAN yang membahas isu-isu pada tiga pilar utama serta ide-ide akan solusinya. Membuat kompetisi sains dan teknologi bagi pelajar dan mahasiswa, agar dapat bersaing di era milenium ini. Adakan parlemen pemuda yang membahas inovasi kreatifitas berwirausaha, karena melalui wirausaha kita dapat membangkitkan jiwa kepemimpinan sejati dan pada akhirnya berguna bagi kemajuan bangsa dan negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar